Minggu, 27 Juli 2014

PENGERTIAN TAWAKAL DALAM BEBERAPA AYAT

ASSALAMUALAIKUM WR WB
tawakal , kata itu mungkin sudah akrab di telinga kita memang,apalagi sebagai seorang muslim yang taat kepada aturan allah dalam arti menjalankan perintah allah dan menjauhi segala laranganya.tawakal sendiri adalah cabang dari dari keimanan kita sebagai hamba allah,yaitu pasrah sepenuhnya kepada allah.
memang tawakal sendiri tidak mengaharuskan kita untuk seluruhnya pasrah akan takdir allah,kita juga  harus ikhtiar berusaha sekuat tenaga agar apa yang  kita  inginkan bisa tercapai,baru di ikuti dengan tawakal. 
PENGERTIAN TAWAKAL DALAM BEBERAPA AYAT
dan berikut ini beberapa ayat yang menerangkan tentang bagaimana tawakal tersebut
TAWAKKAL
ِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ الله وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ * الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ * أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ[. (الأنفال: 2-4)
“Hanyalah orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang jika disebut nama Alloh, hati mereka merasa takut, dan jika ayat-ayat-Nya dibacakan pada mereka, ayat itu menambahi mereka dengan keimanan, dan hanya kepada Robb mereka sajalah mereka bertawakkal. Yaitu orang-orang yang menegakkan sholat, dan menginfaqkan sebagian dari apa yang Kami rizqikan pada mereka. Mereka itulah mukminun yang sebenarnya. Mereka akan mendapatkan derajat-derajat di sisi Robb mereka, ampunan, dan rizqi yang mulia.”

Al Imam Ibnu Katsir رحمه الله berkata: dan ini adalah sifat mukmin yang sebenarnya, -sampai pada ucapan beliau:- Yaitu: mereka tidak mengharapkan selain-Nya, dan tidak menginginkan selain-Nya, tidak berlindung kecuali dengan sisi-Nya, tidak meminta kebutuhan kecuali dari-Nya, tidak berdoa kecuali kepada-Nya, dan mereka mengetahui bahwasanya apa yang diinginkan-Nya pasti terjadi, dan apa yang tidak diinginkan-Nya pasti tak akan terjadi, dan bahwasanya Dia itu sajalah yang mengurusi kerajaan-Nya, satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, tiada yang membantah hukum-Nya, dan Dia itu Mahacepat perhitungan-Nya. Oleh karena itulah Sa’id bin Jubair berkata: “Tawakkal pada Alloh merupakan kumpulan iman.”
(“Tafsirul Qur’anil ‘Azhim”/2/hal. 392/cet. Darush Shiddiq).

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts